Subscribe:

Senin, 24 September 2012

Suaraku?

Sebenarnya, jam segini (11:41 Pm) seharusnya aku harus sudah tidur karena besok harus bangun pagi-pagi untuk memesan konsumsi buat P4IPB (Pelatihan Pembuatan Proposal PKM IPB). tapi, ga tau kenapa mata ini males banget yang mau merem. jadi, daripada bingung mau ngapain nulis aja yuk,,,yuk,,, :D

ketika aku kecil dulu, orang-orang memang selalu mengatakan bahwa suaraku lebih kecil daripada suara adekku, katanya suaraku tuh mirip mbah buyutku. mereka biasanya dapat membedakan aku dan adekku dengan cara mengenali suara kami. suraku kecil, sedangkan dita bersuara besar. aku dulu tidak terlalu peduli dengan comment orang-orang tentang suaraku. cuek aja kali...justru yang bagus menurutku adalah suaraku, karena menurutku umumnya suara wanita itu kecil, merdu, dan halus -hehehe-.

Namun, ketika aku sudah kuliah seperti saat ini, aku menemukan kejanggalan dengan suaraku. janggal? yah benar, menurutku sih janggal. ga tau kenapa ketika aku ngomong atau memberikan pendapatku di kelas, secara tiba-tiba suaraku menjadi seperti suara orang yang sedang tercekik (kata temenku sih kayak kucing kecekik :(...). padahal, awalnya biasa aja, eh di tengah-tengah kalimat yang aku ucapkan tiba-tiba suaraku akan mengecil. bukan hanya itu, ketika sedang rapat misalnya, saat aku harus menyampaikan sesuatu, teman-teman akan menyuruhku untuk membesarkan volume suaraku, padahal aku merasa suaraku udah keras. tapi, mereka tetap saja merasa kurang jelas. apa mungkin suaraku tertahan di leher ya?

Hm,,,,anehnya lagi, suraku akan semakin sulit aku keluarkan ketika suasana ramai. semakin ramai suasana, maka suaraku akan semakin sulit untuk keluar.ckckck,,, ga tau kenapa ya, leherku tuh rasanya sakit kalau berbicara terus. pernah suatu ketika aku ngobrol dengan temanku yang baru aja selesai operasi jantung. temanku yang satu ini, mengalami pengecilan suara pasca operasi jantung. aku merasa sangat penasaran bagaimana dia bisa tahu bahwa jantungnya mengalami gangguan. kemudian dia menjawab bahwa awalnya dia tidak merasakan keanehan apapun, tapi lama-kelamaan dia merasa ada yang aneh di lehernya ketika dia berbicara. dia bilang, dia merasa sakit ketika berbicara dan merasa kesulitan mengeluarkan suara. apa??? mendengar cerita itu, aku jadi takut karena itu mirip dengan apa yang aku alami.... >,< tapi...InsyaAllah, semoga tidak ada yang salah dengan kesehatanku. amin...

Dengan suara yang katanya orang-orang kecil ini, aku sering merasa kesulitan di kampus. ketika diskusi di kelas, ketika rapat, bahkan ketika ngajar. yang paling membuatku kesulitan adalah alasan yang terakhir, aku bener-bener merasan kesulitan ketika harus berbicara di depan kelas tanpa mic sebab biasanya jumlah anak yang aku ajari lumayan banyak, jumlahnya lebih dari 50 orang. jadi, bisa dibayangkan ketika harus menerangkan suatu pelajaran pada anak sebanyak itu sedangkan suaraku kecil dan merdu seperti ini ~tsaahh- 

Anehnya lagi, ga tau kenapa aku jad mudah tersinggung ketika orang lain ber-comment tentang suaraku. sebel deh...rasanya ketika orang-orang mengejek suaraku. huftt...

*awas...jangan ngejek suaraku ya,,, -__-"

Sabtu, 15 September 2012

Jangan Sempit ya Kawan…


Pada suatu hari ada seorang pemuda berjalan di sebuah gedung yang megah. Dia sangat terkagum-kagum melihat keindahan ukiran-ukiran serta hiasan di gedung tersebut. Tiba-tiba dia dikagetkan oleh sebuah suara yang sangat jelek, pemuda tersebut bergumam dalam hati bahwa dia tidak pernah mendengar suara sejelek itu sebelumnya. Kemudian peuda tersebut mencari-cari sumber suara hingga dia tiba di sebuah ruangan dimana suara itu bersumber. Kemudian pemuda tersebut membuka ruangan itu, dan ternyata suara tersebut besumber dari biola yang dimainkan anak kecil yang tidak mengerti cara memainkan biola. Pemuda tersebut langsung berkata:
“oh,,,seperti ini ya suara biola. Aku tidak ingin mendengar suara biola lagi, jelek sekali… ”
Di hari yang lain, pemuda tersebut mengunjungi gedung yang megah tersebut lagi. Ketika dia sedang berjalan-jalan, dia mendengar suara yang sangat indah dan merdu. Dia tidak pernah mendengar suara semerdu itu sebelumnya. Sang pemuda merasa sangat penasaran ingin menemukan sumber suara yang indah itu. Dia terus mencari-cari, hingga akhirnya dia tiba di sebuah ruangan tempat sumber suara itu. Ketika dia membuka pintu ruangan, dia melihat seorang maestro biola sedang memainkan biola. Dia terlihat begitu ahli dan bermain tanpa cela hingga mengahsilkan suara yang sangat indah. Pemuda tersebut langsung berkata:
“indah sekali suara biola ini…aku ingin terus mendengar suara biola seperti ini

Rabu, 05 September 2012

Sakura di IPB


Hmmm...setelah sekian lama mudik dan liburan di rumah tercinta –Pamekasan, Madura- akhirnya tanggal 25 Agustus kemaren aku tiba lagi nih di Institut Paling Bagus IPB -he-. Sebenarnya agak nyesek juga sih harus balik tanggal 24 Agustus dari rumah, why? Soalnya tgl 23-nya adalah hari pernikahan Mbakku yang no.2. so, tepat keesokan hari setelah pernikahan mbakku itu, aku harus balik ke IPB meninggalkan hiruk pikuk kesibukan orang rumah setelah hajatan pernikahan itu. Tapi... inilah pembuktian akan komitmenku terhadap acara kepanitiaan MPF (Masa Perkenalan Fakultas) dan MPD (Masa Perkenalan Departemen) yang aku ikuti. Meskipun sebenarnya komitmenku tidak terlalu tepat sih...soalnya di awal kepanitiaan, sang ketua panitia menganjurkan agar semua panitia sudah berada di IPB tanggal 24 Agustus karena tanggal 25 ada gladi resik. :D
Aku tiba di IPB sekitar jam 10 malam, lalu membersihkan, merapikan dan mengepel kamar malam itu juga sampe jam 12 malam. Alhasil, sepertinya aku baru bisa memejamkna mata jam 01.00 pagi. Selanjutnya, jam 05.00 pagi sudah harus kumpul di lapangan belakang Gymnasium untuk acara MPF. Sebenarnya ga terlalu yakin sih fisikku bisa kuat melaksanakan acara MPD dan MPF 3 hari berturut-turut setelah menempuh perjalanan jauh dari jawa paling timur ke jawa paling barat. Tapi...aku tetap optimis, sebab inilah yang aku pilih, maka aku harus total di sini.