Subscribe:

Jumat, 14 Juni 2013

Aku, Kau, dan Mereka Tersihir




Pagi ini entah kenapa keinginanku untuk pergi ke tempat ini sangat kuat. Tak peduli ada teman atau tidak, aku sangat ingin pergi ke tempat ini. memang akhirnya aku pergi sendiri ke tempat ini. tempat ini adalah tempat yang paling menenangkan yang ada di kampus, tempat no.1 yang paling aku rindukan ketika aku pulang ke kampung halaman ketika liburan. Tempat yang menurutku serba sejuk, serba menentramkan dan serba enak makanannya. Tempat ini adalah masjid kampus IPB, namanya masjid Al-Hurriyyah IPB.

Masjid Al-Hurriyyah berada di tengah-tengah kampus, jadi membutuhkan waktu cukup lama untuk sampai di masjid ini. konon katanya, masjid ini adalah masjid kampus terbesar ketiga di Indonesia. Bangunannya unik, sangat melambangkan IPB yang identik dengan bentuk bangunan segi tiga, desain masjid inipun identik dengan bentuk segi tiga. Indah sekali... selain indah, fasilitasnya juga lengkap. Ada wifi untuk internetan, ada perpustakaan, ada kantin yang menjual berbagai makanan (sekedar info, mie ayam dan es teler di kantin masjid ini adalah mie ayam paling enak seantero IPB dan sekitarnya), serta ada hutan rimbun yang mengelilingi masjid ini. jadi dapat dibayangkan betapa sejuknya masjid ini.

Ketika aku tiba di pelataran masjid, aku mendengar sayup-sayup dari speaker masjid orang mengaji. Sepertinya ada acara, ketika aku masuk ke dalam masjid dan menuju ke lantai 3 tempat akhwat, aku melihat beberapa orang membaca al-qur’an. Semakin ke lantai 2 semakin banyak akhwat yang membaca al-Quran. Mereka terlihat sangat menikmati membaca al-quran itu, ada yang duduk dengan khidmat, ada yang sambil tidur-tiduran, ada pula yang membaca sambil berdiri dan mondar-mandir memegang al-Quran, sepertinya dia mondar-mandir agar tidak ngantuk. Ada kesamaan yang aku tangkap dari mereka semua, mereka seperti sangat menghayati al-quran yang mereka baca, mereka fokus, mereka seperti tersihir dengan ayat-ayat cinta dalam al-Quran yang mereka baca. Subhanallah...

Tugas Akhir

Udah jam 0:59 pagi, jam 6 pagi nanti katanya ada acara FEM Day dalam rangka merayakan Dies Natalis FEM yang ke-13 (bener ga sih -__-).  Tadi pagi ujian ekonomi Keuangan Internasional bener-bener dahsyat soalnya. Sebenarnya apa yang ada di soal tadi adalah semua yang diajarkan dosen, aku ngerti, tapi entah kenapa sulit sekali mengungkapkannya dalam bentuk tulisan #plakk alasan aja.

Sebenernya, ada satu hal yang membebani pikiranku akhir-akhir ini. apa itu? Yup, benar sekali... tugas akhir atau yang biasa kita sebut skripsi. Skripsi sebenarnya ibarat tugas membuat karya tulis aja sih, tapi... mungkin karena kebanyakan mahasiswa memasang mindset bahwa skripsi itu susah, jadinya skripsi menjadi sesuatu yang sulit dan wow bangeeet. Sialnya, sepertinya aku terkena imbas mindset itu #tidaaakk.
Sepertinya aku adalah orang yang agak perfeksionis. Aku ingin membuat skripsi yang tidak biasa, yang berbeda, yang berpengaruh signifikan, yang aku banget, yang wow lah pokoknya. Tapi... susah sekali mendapatkan inspirasi. Seharusnya inspirasi itu muncul ketika pelajaran metode penelitian, agar tugas-tugas metode penelitian yang aku kerjakan sekalian menyicil skripsiku. Sekali lagi... inspirasi itu susah, tidak bisa dipaksakan.


Rasanya iri banget liat temen-temen di sekelilingku udah memiliki topik dan judul yang mantep, tulisan udah mulai nyicil, penelitian mulai jalan, bahkan ada yang udah didanai. Kapan aku? Aku kapan? Kalau Cuma mengeluh dan iri pada teman tidak akan menyelesaikan masalah dila... aku harus bangkit...aku harus fokus...aku harus cari informasi lebih banyak lagi...bekerja lebih cerdas lagi... ya Allah... ya Robbi... permudahlah tugas akhirku ya Allah...amin...

Jumat, 07 Juni 2013

Kita saling melengkapi?


Alhamdulillah...tugas sudah selesai, sudah lepas dari semua teror teman-teman yang bagian editing tugas. Sekarang saatnya belajar untuk UAS. Tapi... ada satu lagi niat yang harus aku tunaikan sebelum belajar, apa itu? Yup menulis blog dan menceritakan tentang kalian. Keinginan ini sudah muncul agak lama, tapi baru bisa aku tunaikan sekarang. Sebab dari kemarin belum ada celah waktu untuk menulis.

Aku tak mau pengalamanku bersama kalian hanya terlewat saja oleh waktu tanpa ada bekasnya, atau jika ada bekas jejaknya hanya tersimpan dalam pikiranku saja. Aku tak mau, aku mau setelah aku tiada pun orang lainpun juga bisa mengambil hikmah dari pengalamanku ini, termasuk kalian.

Kita, kalian...Kenapa aku menggunakan kata ganti jamak, karena aku akan bercerita tentang beberapa orang. Tentang tim-ku, lebih tepatnya tim PKM (program Kreatifitas Mahasiswa) yang terdiri dari 5 orang. Aku, Dita, Ulfi, Arik, dan Faisal. Inilah tim yang kami bentuk. Alhamdulillah untuk tahun ini kami lolos 2 PKM didanai DIKTI, PKM yang sebenarnya sangat berjauhan kaitannya, yakni PKMK dan PKMP.

Bagaimana awal mula tim ini dibentuk?

Awalnya kami bertiga (Aku, Dita, dan Ulfi) merupakan satu tim untuk mengikuti lomba KTI (Karya Tulis Ilmiah) dimana tim ini kami beri nama -tim Geng Gong. Jadi, aturan mainnya, setiap ada lomba KTI kami bertiga ikut atas nama tim Geng Gong tersebut. Alhamdulillah kami telah mendapatkan beberapa kejuaraan -#plakkGaBoleh Sombong-. setelah ada pengumuman bahwa proposal PKM sudah dapat dikirimkan, kami bertiga berpikir untuk mencari anggota tim tambahan karena PKM memang butuh SDM lebih agar tidak keteteran.