Subscribe:

Rabu, 08 Agustus 2012

Jika Mereka Bertanya, Kenapa Aku Berjilbab?


wahai nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin ‘hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka ’ yang demikian itu agar mereka lebih mudah dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah maha pengampun lagi maha penyayang” (Q.S Al-Ahzab: 59)

Jika mereka bertanya, kenapa aku berjilbab?
Aku jawab:
1.      Karena aku merasa aman ketika memakai jilbab
Suatu ketika aku bertemu dengan adek Omdaku yang awalnya tidak memakai jilbab, lalu ketika kami bertemu saat itu, dia telah memakai jilbab (benar-benar makin cantik). Merasa penasaran akan perubahan pada adekku ini, iseng-iseng aku ajak ngobrol adekku yang satu ini

“Dek, makin cantik aja deh sekarang...sejak kapan pake jilbab?”

“alhamdulillah mbak... sejak beberapa hari yang lalu” dia menjawab malu-malu

“kalo boleh tau, gimana awal mulanya kok kamu memutuskan memakai jilbab?”

“itu mbak, tiap hari jumat kan di kampus ada hari jilbab dan koko, trus aku coba-coba pake jilbab mbak. Pas sampe di kelas tuh teman-teman pada ngeledekin. Aku jadi ngerasa gimana gitu mbak...tiba-tiba ada temen cowok yang mau mukul bahuku (biasanya udah biasa sih...soalnya kami udah akrab banget) eh...tiba-tiba ada teman cowok lainnya yang mencegahnya, dan dia bilang gini ‘jangan gitu Bro...dia kan udah pake jilbab, masa lo asal pukul sih...jangan sembarangan Bro’ aku kaget banget mbak, mereka begitu menghormati dan melindungi wanita yang memakai jilbab, mereka juga lebih menjaga jarak dan lebih sungkan sama aku. Kayaknya lebih enak pake jilbab deh...lebih aman...makanya aku memutuskana untuk memakai jilbab. Mohon doanya ya mbak biar aku tetap istiqomah ”

“amin...ia dek,,,insyaAllah (dalam hati aku mengucapkan subhanallah...Alhamdulillah ya Allah...)”

Jika mereka bertanya, kenapa aku berjilbab?
Aku jawab:
2.      Aku ingin menghargai hak orang lain
Hak orang lain? Ya...benar aku ingin menghargai hak orang lain yang telah berusaha susah payah menjaga pandangannya dan menjaga hatinya. Ada sebuah tulisan seorang temanku di blognya, dia berpendapat bahwa dia tidak peduli para perempuan mau memakai rok di atas lutut, di atas paha atau tidak memakai sama sekali, itu hak mereka. Tapi, seharusnya mereka sadar bahwa ada hak orang lain yang juga harus mereka hargai. Mereka harus menghargai hak orang lain yang ingin mensucikan pandangan dan hati mereka. Sebagai seorang laki-laki yang termasuk sholeh menurutku, temanku ini terlihat geram dalam tulisannya terhadap wanita-wanita yang tidak sadar telah mengambil hak mereka. Meskipun aku sendiri adalah seorang wanita, ketika aku membaca tulisan temanku ini, aku membenarkan pendapatnya. Sebab pada zaman sekarang ini banyak sekali wanita yang dengan tanpa malu memamerkan aurat mereka. Apabila terjadi tindak pelecehan misalnya, mereka akan cenderung menunjuk kaum Adam sebagai pihak yang paling bersalah.  Sedangkan mereka sendiri tidak mengoreksi diri sendiri bahwa mereka juga ikut andil dalam hal tersebut (terlepas dari kasus lain dimana kaum wanita yang teraniaya).
Guruku pernah mengatakan bahwa setiap sesuatu yanga ada pada wanita itu menjadi menarik di mata laki-laki. Ujung kuku wanita saja dapat memancing syahwat laki-laki, apalagi bagian-bagian lain dari wanita yang memang secara langsung dapat menimbulkan syahwat yang besar.