Pagi ini entah kenapa keinginanku
untuk pergi ke tempat ini sangat kuat. Tak peduli ada teman atau tidak, aku
sangat ingin pergi ke tempat ini. memang akhirnya aku pergi sendiri ke tempat
ini. tempat ini adalah tempat yang paling menenangkan yang ada di kampus,
tempat no.1 yang paling aku rindukan ketika aku pulang ke kampung halaman
ketika liburan. Tempat yang menurutku serba sejuk, serba menentramkan dan serba
enak makanannya. Tempat ini adalah masjid kampus IPB, namanya masjid
Al-Hurriyyah IPB.
Masjid Al-Hurriyyah berada di
tengah-tengah kampus, jadi membutuhkan waktu cukup lama untuk sampai di masjid
ini. konon katanya, masjid ini adalah masjid kampus terbesar ketiga di
Indonesia. Bangunannya unik, sangat melambangkan IPB yang identik dengan bentuk
bangunan segi tiga, desain masjid inipun identik dengan bentuk segi tiga. Indah
sekali... selain indah, fasilitasnya juga lengkap. Ada wifi untuk internetan,
ada perpustakaan, ada kantin yang menjual berbagai makanan (sekedar info, mie
ayam dan es teler di kantin masjid ini adalah mie ayam paling enak seantero IPB
dan sekitarnya), serta ada hutan rimbun yang mengelilingi masjid ini. jadi
dapat dibayangkan betapa sejuknya masjid ini.
Ketika aku tiba di pelataran
masjid, aku mendengar sayup-sayup dari speaker
masjid orang mengaji. Sepertinya ada acara, ketika aku masuk ke dalam masjid
dan menuju ke lantai 3 tempat akhwat, aku melihat beberapa orang membaca
al-qur’an. Semakin ke lantai 2 semakin banyak akhwat yang membaca al-Quran. Mereka
terlihat sangat menikmati membaca al-quran itu, ada yang duduk dengan khidmat,
ada yang sambil tidur-tiduran, ada pula yang membaca sambil berdiri dan
mondar-mandir memegang al-Quran, sepertinya dia mondar-mandir agar tidak
ngantuk. Ada kesamaan yang aku tangkap dari mereka semua, mereka seperti sangat
menghayati al-quran yang mereka baca, mereka fokus, mereka seperti tersihir
dengan ayat-ayat cinta dalam al-Quran yang mereka baca. Subhanallah...
Kagum sekali melihat mereka
semua, mereka muda, mereka cantik, dan yang paling penting...mereka sholehah.
Suasana seperti ini tidak hanya sekali ini aku temui, suasana seperti ini mirip
sekali dengan suasana pondok pesantren. Meskipun aku sendiri bukan santri,
namun sedikit banyak aku tau karena aku dekat dengan lingkungan pesantren.
Dulu, ketika masih di rumah, sekolah madrasah dan tempat ngajiku adalah pondok
pesantren, teman-teman sekelasku adalah anak pesantren, jadi sudah tak asing
lagi bergaul dan mengetahui kehidupan sehari-hari anak pesantren. Satu hal yang
aku kagumi dari mereka adalah tentang kedekatan mereka dengan al-Quran, mereka
bisa menghabiskan waktu berlama-lama untuk membaca al-Quran. Mereka membaca,
sambil duduk, berdiri, bahkan berbaring sambil memegang al-Quran. Tak hanya cukup membaca, kemudian mereka akan
mengkaji kandungan al-Quran dengan dibimbing oleh kiyai mereka. Jadi, dapat
dibayangkan bagaimana dekatnya dan bagaimana tersihirnya mereka dengan
al-Quran.
Bagaimana aku? Jujur, Aku ingin
sekali merasakan kenikmatan dekat dengan al-Quran seperti mereka. Sebab ketika
dekat dengan al-Quran maka hati menjadi tenang, fikiran menjadi tentram, dan
hidup rasanya lebih ringan dan indah. Hal ini benar-benar aku buktikan ketika
aku mulai menjalin kedekatan dengannya. Membaca al-Quran menjadi semacam
pengontrol tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari, membaca al-Quran menjadi
penjaga kekuatan ruhiyah. ada pendapat tokoh (Ust.Anis Mata) yang mengatakan
bahwa kekuatan ruhiyah adalah kekuatan
di dunia nyata. Ternyata itu benar sepeuhnya, sebab ketika ruhiyah sedang
tertata, rasanya semua kegiatan yang dilakukan menjadi teratur dan terstruktur.
Begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, al-Quran menjadi sangat penting untuk
penjagaan ruhiyah kita.
Coba rasakan, coba nikmati, dan
coba hayati setiap ayat-ayat indah Allah dalam al-Quran. Maka kau, aku dan
mereka akan tersihir akan keindahannya, terlalrut dalam kesejukan maknanya, dan
terpukau akan dahsyatnya kandungannya. Maha agung Allah yang telah menciptakan
ciptaan agung kitab suci al-Quran yang akan terjamin keasliannya hingga akhir
kiamat nanti.
“sesungguhnya kamilah yang menurunkan Al-Quran, dan sesungguhnya Kami
benar-benar memeliharanya” (Q.S. Al-Hijr (15): 9)
0 komentar:
Posting Komentar