Beberapa hari yang lalu, Formasi
mengadakan bazar di koridor pinus. Tak tanggung-tanggung, ada sekitar 13-an
stand yang mengisi bazar tersebut. Mulai dari stand buku, baju, sampai makanan
semuanya ada. Salut banget deh buat temen-temen departemen b-shafar (bisnis
syariah dan fun rising) yang telah men-desain dan mengatur acara ini. Tambah
salut sama mereka karena departemen ini anggotanya akhwat semua. Benar-benar
akhwat tangguh –calon istri yang baik insyaAllah-
Stand yang paling besar adalah
stand buku-buku dari penerbit mizan. Berbagai macam buku ada di sini. Banyak
sekali buku yang menarik hati, harganya pun juga murah. Buku yang dijual mulai
harga 12 ribu. Kami para pengurus formasi saling bergantian menjaga stand ini
di sela-sela jadwal kuliah kami. Yang paling bekerja keras sih para ikhwannya,
karena mereka harus nginep di koridor pinus buat jagain buku-buku itu.
Jujur, aku seneng banget jagain
stand buku itu. Why? Soalnya aku bisa baca-baca buku gratis -hehehe-. Nah,
ketika menjaga stand buku itu ada sebuah kejadian lucu yang aku alami
menghadapi seorang pembeli. Dia adalah seorang mahasiswa laki-laki angkatan 49
–masih TPB-. Anak yang satu ini melihat-lihat satu buku –lupa judulnya apa-
layaknya para pembeli yang lain. Bukunya dibolak-balik, lalu ditaruh di
tempatnya kembali. Dia berjalan sambil melihat buku yang lain, lalu tak lama
kemudian balik lagi melihat buku yang tadi. Aku awalnya tak heran melihat anak
ini, karena kebanyakan orang kalau mau beli buku memang seperti itu.
Pada saat itu, aku harus
meninggalkan stand bazar karena ada janji dengan dosen pembimbing PKM.
Akhirnya, aku segera pergi karena tidak enak jika aku datang terlambat menemui
beliau. Setelah sekitar 30 menit-an menemui dosen, aku kembali lagi ke stand.
Ternyata anak yang tadi masih ada di stand bazar, tapi kali ini dia terlihat
mantap untuk membeli buku yang tadi. Dia angkat buku itu dan bertanya kepadaku
dan Dewi