Subscribe:

Sabtu, 15 September 2012

Jangan Sempit ya Kawan…


Pada suatu hari ada seorang pemuda berjalan di sebuah gedung yang megah. Dia sangat terkagum-kagum melihat keindahan ukiran-ukiran serta hiasan di gedung tersebut. Tiba-tiba dia dikagetkan oleh sebuah suara yang sangat jelek, pemuda tersebut bergumam dalam hati bahwa dia tidak pernah mendengar suara sejelek itu sebelumnya. Kemudian peuda tersebut mencari-cari sumber suara hingga dia tiba di sebuah ruangan dimana suara itu bersumber. Kemudian pemuda tersebut membuka ruangan itu, dan ternyata suara tersebut besumber dari biola yang dimainkan anak kecil yang tidak mengerti cara memainkan biola. Pemuda tersebut langsung berkata:
“oh,,,seperti ini ya suara biola. Aku tidak ingin mendengar suara biola lagi, jelek sekali… ”
Di hari yang lain, pemuda tersebut mengunjungi gedung yang megah tersebut lagi. Ketika dia sedang berjalan-jalan, dia mendengar suara yang sangat indah dan merdu. Dia tidak pernah mendengar suara semerdu itu sebelumnya. Sang pemuda merasa sangat penasaran ingin menemukan sumber suara yang indah itu. Dia terus mencari-cari, hingga akhirnya dia tiba di sebuah ruangan tempat sumber suara itu. Ketika dia membuka pintu ruangan, dia melihat seorang maestro biola sedang memainkan biola. Dia terlihat begitu ahli dan bermain tanpa cela hingga mengahsilkan suara yang sangat indah. Pemuda tersebut langsung berkata:
“indah sekali suara biola ini…aku ingin terus mendengar suara biola seperti ini
Untuk ke sekian kalinya, sang Pemuda kembali mengunjungi gedung mewah itu. Dan lagi-lagi sang pemuda mendengar sebuah suara. Suara ini sungguh berbeda dari suara yang kedua, apalagi dengan suara yang pertama. Semakin lama, suara ini membuat sang pemuda semakin penasaran. Hingga akhirnya dia menemukan sebuah ruangan tempat sumber suara. Ketika membuka pintu, sang pemuda melihat sebuah orchestra. Dia tidak hanya melihat seorang maestro biola memainkan biola di tempat itu, tetapi dia juga melihat maestro-maestro lainnya seperti piano, seruling, gitar, dan lainnya bersatu mengahasilkan harmoni nada yang amat sangat indah. Pemuda tersebut kemudian berkata:
“wah…menakjubkan sekali harmoni nada yang dihasilkan dari gabungan semua alat musik itu…sangat mengagumkan
Dari kisah sang pemuda tersebut dapat dikaitkan dengan kehidupan kita sebagai seorang muslim dalam beragama (kok bisa? Bias-bisa aja :D). kisah pertama adalah tentang anak kecil yang tidak dapat bermain biola, sehingga ia bermain asal-asalan dan menghasilkan suara sumbang yang tak enak didengar. Ini ibarat orang beragama yang tak mengerti, ia tak punya ilmu yang cukup dan diperparah lagi dengan sifat fanatik sempitnya. Menganggap golongan orang lain salah dan tak mau menerima ilmu ataupun saran dari golongan lain (meskipun yang disampaikan orang lain tersebut benar). Orang-orang sejenis Inilah yang dapat mengurangi keindahana islam.
Kisah yang kedua tentang seorang maestro biola yang sudah ahli sehingga ketika memainkan biola menghasilkan nada yang sangat merdu dan indah. Ini ibarat seorang muslim yang telah ahli dalam agamanya sehingga di setiap tingkah lakunya selalu berdasarkan tuntunan dan aturan agama. Orang lain melihat orang tipe kedua ini sebagai orang yang sholeh dan taat pada agama. Namun, orang tipe ini memilki kekurangan karena ia hanya menjadi baik bagi dirinya sendiri. Ia tidak berusaha mengajak orang lain agar menjadi baik seperti dirinya karena ia kurang bersosialisasi dengan orang lain dan kurang terbuka.
Sedangkan kisah yang terakhir adalah tentang sebuah oskrestra yang menghasilkan harmoni nada yang sangat mengagumkan karena dalam sebuah orkrestra bukan hanya biola saja yang dimainkan. Tetapi, ada alat music lain yang dimainkan dengan sangat indah oleh para maestronya. Kisah ketiga ini ibarat orang yang agamanya telah baik, dimana setiap tindak tanduknya berdasarkan tuntunan al-Quran dan hadist. Setiap orang yang melihat, menilainya sebagai orang yang soleh dan taat pada agama. Selain itu, dia juga bersosialisasi dengan orang lain. Dia juga mengajak orang lain untuk menjadi baik seperti dirinya. Ia juga bersosialisasi dengan agama lain, dengan tetap mempertahankan kekuatan agamanya. Sebab ia mengerti bahwa Rasulullah dulu juga melakukan hal seperti itu, Rasulullah merupakan suri tauladan terbaik, Beliau berdakwah dan mengajak orang lain menuju agama Allah. Namun, beliau juga hidup berdampingan dengan umat agama lain. Sebab, Rasulullahpun tidak mampu memberikan hidayah. Hanya Allah semata lah yang dapat memberikan hidayah di hati manusia-manusia pilihan-Nya.
Maka berbahagialah orang-orang yang telah diberikan hidayah dalam hatinya oleh Allah SWT. Semoga tetap istiqomah menjalankan semua hal yang diperintahkan oleh Allah dan menjauhi semua laranganNya. Serta satu hal, jangan berpandangan sempit ya kawan…yuk…teladani suri teladan terbaik kita Rosulullah SAW J

*this story inspired by my friend in SMA 3 Pamekasan à Ilham Fahlevi

6 komentar:

  1. Nasihat yang baik dan indah. Jazakillahukhoiro
    Oh iya saya juga punya seorang new blogger yang mencoba menuangkan isi hati yang memiliki cara pandang yang mungkin sama dengan Saudari Pradila Maulia, silahkan mampir kalau sempat Yah! Thanks before
    Ini Linknya
    http://pekikmerdeka.blogspot.com/

    BalasHapus
  2. choled: makasih ya led... :)
    qpek hibban: mkasih banyak
    insyaAllah saya akan mampir ke alamat blog itu
    oy...izin posting link blog itu di blog saya ya... :)
    biar nambah banyak teman

    BalasHapus
  3. Analoginya bagus diiil :) Baca tulisan sederhanaku, dil http://nurfitrizaen.blogspot.com/2013/04/ini-ceritaku-menjadi-muslim-adalah.html Syukron :')

    BalasHapus