Subscribe:

Kamis, 15 November 2012

Semoga Dikuatkan


Rasulullah bersabda:
“kejarlah akhiratmu seakan-akan kau akan mati besok, dan kejarlah duniamu seakan-akan kau akan hidup selamanya”

            Ingat mati, itulah yang kadang terlupakan dalam keseharianku. Selalu merasa bahwa aku akan bisa membuka kedua mataku di esok hari. Sehingga apa yang aku prioritaskan seolah-olah hanya dunia semata. Padahal, bukankah setiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian? Dan yang tau kapan kita akan mati hanyalah yang Maha tahu, yaitu Allah SWT.
            Allah mengingatkanku tentang mati melalui kejadian yang aku alami hari ini. Pagi ini aku memilki agenda jalan-jalan bersama anak-anak GASISMA (Keluarga Mahasiswa Madura) ke Kebun Raya Bogor (KRB). agenda ini kami lakukan untuk mengajak adek-adek mahasiswa baru untuk refreshing setelah ujian. Aku dan beberapa temanku berencana berangkat agak telat ke KRB karena kami masih ingin sarapan dulu.
            Ketika kami tiba di sana, salah satu temanaku mengatakan bahwa salah satu adek omda kami (namanya Ismi) mendapat musibah. Kami pun langsung kaget, musibah apa??? Temanku langsung bercerita bahwa adek laki-laki Ismi meninggal dunia karena kecelakaan (innalillahi wa inna ilaihi rojiuun). Aku dan teman-temanku langsung pergi menghampiri Ismi. Di sana, aku melihat Ismi menangis sedih dikerumuni teman-teman lain yang berusaha menguatkannya.
            Aku langsung menghampiri Ismi dan memegang bahunya (sabar ya dek…). Tak terbayang bagaimana perasaannya saat itu. Awalnya, kami semua pergi ke KRB berencana untuk jalan-jalan menghilangkan penat, dimana seharusnya tertawa senang bersama teman-teman. Ternyata harus menangis karena mendapatkan musibah seperti itu.
            Salah satu temanku mengatakan bahwa Ismi akan langsung pulang ke Madura hari itu juga. Alhamdulillah,,, meskipun kami jauh dari orang tua dan tidak memilki sanak famili di tanah rantau ini, kami masih memilki GASISMA yang telah menjadi keluarga kami di sini. Aku sangat terharu saat melihat teman-teman GASISMA begitu cekatan saling membantu mencari kebutuhan Ismi. Ada yang membeli tiket pesawat, ada yang menenangkan Ismi, ada yang menyediakan makanan dan minuman untuknya agar tidak perlu membeli di jalan. Pokoknya terharu banget melihat semua itu. Subhanallah,,,terimakasih ya Allah…
            Setelah semua siap, ada beberapa orang yang mengantar Ismi ke Bandara. Dadaku terasa sakit melihat Ismi, adekku juga sampai gemetaran saat itu. Karena kami sebagai anak rantau tentunya akan sangat sensitif ketika disinggung tentang keluarga, apalagi ada musibah seperti ini. Pastinya masing-masing dari kami akan berpikir “bagaimana kalau kami seperti itu???”
            Adek laki-laki Ismi yang meninggal tersebut masih kelas 4 SD. Salah satu teman dekat Ismi bercerita bahwa adek laki-laki Ismi lari pagi bersama teman-temannya. Layaknya anak kecil, mereka saling bercanda gurau di jalan. Nah, saat bercanda gurau itulah ada sebuah truk yang menyerempet adeknya. Karena kejadian tersebut, adeknya mengalami gagar otak dan harus dilarikan ke Rumah Sakit di Surabaya. Ketika di RS Surabaya itulah adeknya menghembuskan napas terakhir. Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiuun…
            Salah satu yang membuatku terenyuh mendengar cerita tersebut adalah, Ismi merasa punya hutang pada adeknya karena dia memilki janji untuk memberikan hadiah ulang tahu untuk adeknya, tapi belum bisa ia memenuhi janji itu, adeknya sudah tiada. Ya Allah… semoga adeknya tidak menganggap itu sebagai hutang yang akan membreratkan Ismi, kalau memang janji itu harus dipenuhi semoga Ismi dapat memenuhi janjinya di SurgaMu nanti amin…
            Terimaksih ya Allah telah mengingatkan aku tentang mati melalui peristiwa hari ini. Ketika mengingat tentang mati, hilanglah semua rasa sombong dalam hati. Aku menjadi sadar akan ketakberdayanya diri ini. Maafkan aku Bapak, Ibu, dan saudara-saudaraku, serta teman-temanku jika aku pernah menyakiti hati kalian. Maafkan aku  jika selama interaksi kita ada kata-kata atau perbuatanku yang menyinggung perasaan kalian. Maafkan aku jika selama ini aku bersikap seenaknya terhadap kalian. Maafkan,,,maafkan,,,maafkan aku,,,

*buat Dek Ismi, kuatkan hatimu Dek,,,semoga dengan pulang ke Madura, kamu akan lebih memberikan kekuatan untuk keluargamu di Sana…buktikan kalau kamu adalah duta keluargamu yang akan selalu membahagiakan keluargamu.:)

0 komentar:

Posting Komentar