Subscribe:

Kamis, 05 Juli 2012

Jika Nanti Aku Punya...

Beberapa hari yang lalu...aku, Dita, dan Dian diundang oleh teman SMAku untuk rujakan di rumahnya. sebelumnya dia datang ke kosanku untuk mengundang kami semua (anak madura di kosanku) untuk rujakan, saking niatnya dia sampe beli buah-buahan dari kota Bogor. temenku ini emang kalau udah niat, dia bakal bener-bener tu melaksanakan keinginannya-salut-. nama temenku ini Deden, sebenernya dia orang Madura tapi ga tau kenapa namanya kayak orang Sunda ya :D. nah,,,pas dia dateng ke rumahku, ternyata teman-teman di kosan pada ga ada, cuma aku sendiri. Deden terlihat agak kecewa karena dia sudah bersusah payah beli buah-buahan ke kota, eh,,,yang mau di undang malah ga ada. aku, sebagai teman yang baik -he- memberikan solusi

"ya udah Den, ntar aku aja yang ngasih tau mereka...besok kalo emang ga ada agenda, kami ke rumahmu deh..."

"bener ya Dil...ajak yang lainnya juga ya...yang banyak ga papa,,,ni aku lagi ngidam  pengen banget rujakan, buahnya udah aku beli ni, mangga, nanas, dan timun"

"terus,,,besok kami bawa apa???"

"bawa diri aja"


ah...jadi ga enak, tapi ga papa sih,,,malah bagus, makan gratisss -hahaha-. malam harinya langsung aku jarkon teman2 se-kosan yang mau ikutan rujakan. semua konfirmasi mau ikut dan kesepakatan mau berangkat jam 6 pagi. keesokan harinya, kami sudah siap, namun hanya 3 orang (yang aku sebutkan di atas tadi). sebenarnya aku agak takut sih...soalnya pagi-pagi banget belum sarapan langsung rujakan, takut bahaya untuk pencernaan. tapi,,, tak apa lah,,,sekali ini aja -demi teman ni :)-. setelah menempuh perjalanan jauh karena rumah Deden ada di Perumahan Dosen -di belakang kampus- akhirnya kami sampai di rumahnya.  rumah benar-benar suasaba rumaha banget, adem, asri, dan sepi (ga crowded kayak di Bara)

lalu, mulailah kami melancarkan aksi mengupas, memotonh, mengiris, dan mengulek sambel ---> rujakan pun dimulai -asiiiikk- kami makan dengan sangat lahap diselingi tawa dan candaan yang sangat menyenangkan. selang beberapa saat, tiba2 datanglah seorang bocah gendut dengan pipi tembem dan kulit putih. tertarik dengan kehadiran bocah ini, aku bertanya pada Deden 

"itu anak siapa Den? anakmu??? hehehe"

"anak tetangga sebelah, anaknya Dosen yang tinggal di sebelah rumahku"

"ooohh...emang sering main kesini ya" lanjut dita yang bertanya

"ia, dia sering main kesini" 

si bocah ini lalu berlari dan cari-cari perhatian mendekati kami -duuuhh...gemesnya-. seperti gaya bocah pada umumnya, bocah yang satu ini awalnya malu-malu, kami tawari buah, ga mau..itu ga mau.... lalu, ketika aku tanya namanya, dia menjawab "Arka". oohh jadi namanya Arka -nama yang bagus-
sebenarnya aku sangat ingin mencubit pipinya yang tembem itu, tapi sayang tanganku berlumuran sambel, kasian nanti dia kepedesan. Deden yang sudah akrab dengan Arka berusaha memanggilnya semakin mendekat



"Arka, sini main sama Om"

hahaha....apa? Om??? sontak aku dan teman-teman yang lain tertawa terbahak-bahak. Deden sok tua banget, mengaku dirinya sebagai Om. tak hanya itu, dia malah melanjutkan kalimatnya yang membuat kami makin tertawa

"sini ka,,,kenalin ni ada tante juga..."

whaaat??? tante?? ga mauuu....enak aja, emangnya aku udah tante-tante. ngasal nih orang :D

"jangan Arka...jangan panggil aku tante ya,,,panggil aku MADAM hahaha"

dengan gaya usil...aku ganggu si Arka. lalu, aku ajak dia ngobrol...lama-kelamaan dia makin akrab dengan kami. bahkan dia ikut membantu kami mencuci buah -anak pinter-. kemaren Deden sempat bercerita kalu dia ngajar ngaji anak tetangganya, mungkin anak ini kali ya...ternyata benar, yang Deden ajari ngaji adalah si Arka dan beberapa teman lainnya, namun yang paling rajin, yah,,,si Arka ini.

"Arka,,,belajar ngajinya sama aku aja ya,,,jangan sama Om Deden terus..." aku mengajak Arka ngobrol

"ga mau ah...aku mau sama Om Deden aja"

"kenapa??aku lebih pinter lho daripada Om Deden"

"aku ga suka sama kamu"

"kenapa? "

"aku kan ga mau pacaran... "

hah??? aku bingung...jawaban anak TK yang ga nyambung. udah nyampe ke pacaran segala lagi. dengan muka curiga aku melirik pada Deden yang sedang ayik makan.

"Dedeeen,,,kamu mengajarkan apa pada bocah ini????"

"waduhhh...kenapa Dil?"

"ngomongnya ngelantur...banyak liat sinetron jangan-jangan nih anak"

"yah...sebenarnya aku dan teman-teman di sini antara kasihan dan nggak Dil sama dia. di satu sisi, dia ga punya temen kalo ga main kesini, di sisi lain dia yang kasihan kalo main kesini terus,,,di sini kan isinya udah orang yang pada dewasa, jadi kalo bercanda, ya gaya orang dewasa, kasihan juga kalo dia ikut bercandaan kami"

"wah...pantesan ngmongnya kayak gitu...ternyata,,,dirimulah penyebabnya..ckckckck"

dalam hati, aku merasa miris dan kasihan melihat Arka yang masih TK ini, dia terlihat kesepian, jarang teman bermain, adanya cuma mahasiswa yang menjadi tetangganya. Perumahan Dosen IPB memang terkenal sepi dan jarang orang yang tinggal di sana. jadi, wajar sekali jika Arka merasa kesepian kekurangan tempat itu. bahkan saking tidak ada nya tempat bermain lain, Deden bilang kalau Arka ngambek dan ga mau main ke rumah Deden lagi, beberapa menit kemudian dia bakal balik lagi -benar2 bocah-.

melihat Arka yang kesepian ini, terbetik satu niat dalam hatiku. jika aku punya anak nanti,,,aku ga mau membuat anakku kesepian kekurangan teman bermain. aku mau anakku tumbuh aktif banyak teman, dan yang terpenting anakku harus memilki pengetahuan agama yang baik. selain itu, aku mau anakku nanti tidak menjadi anak manja yang selalu bergantung pada orang tua, akan aku jadikan dia mandiri, aku sayangi, dan aku hormati agar dia bisa mengerti dan paham bahwa dia memilki peran dalam keluarga kami nantinya.

waduh...kok tulisanku tiba-tiba berubah jadi seputar anakku nanti. tapi, tak apa lah semoga ini menjadi doa yang nantinya dapat menjadi kenyataan. amin.... :D

*ada yang punya niat yang sama??? hehehe

2 komentar: