“Permisi Ibu/Bapak… kami mahasiswa IPB mau menawarkan Brownis (BrownCo)
untuk penggalangan dana acara sosialisasi IPB ke daerah-daerah…”
Kalimat
itulah yang sering kami ucapkan beberapa hari ini. Yup, aku dan teman-teman
GASISMA (Keluarga Mahasiswa Madura) sedang memanfaatkan liburan panjang ini
untuk danus -dana usaha- dimana dananya nanti akan kami gunakan untuk acara PSG
(Pekan Sosialisasi Gasisma) IPB fair
di Madura. Acara ini berupa seminar sosialisasi IPB yang bertujuan untuk
memberikan motivasi kepada para pelajar SMA di Madura untuk melanjutkan
pendidikan mereka ke perguruan tinggi.
Kenapa harus
sosialisasi? karena kami tau bahwa pelajar dari Madura banyak yang memilki
potensi untuk dikembangkan, terbukti dari prestasi anak-anak Madura yang tak
hanya sebatas lingkup nasional, tetapi sudah dalam lingkup Internasional.
Misalnya, Andi Oktavian Latief (calon Doktor termuda Indonesia), ketua Mahkamah
Konstitusi saat ini Mahfud MD, dan masih banyak lagi yang lainnya. Namun,
kendala yang dihadapi pelajar Madura adalah terkait pada informasi dan
sosialisasi. oleh karena itu, kami ingin mengadakan acara tersebut agar jumlah
pelajar Madura yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi semakin banyak.
Oke
kembali lagi pada danus. Kami sudah tiga kali melakukan danus yakni ke perumhan
Cimanggu, dan dua kali ke perumahan Yasmin. Tiap kali danus, kami membawa 30
brownis, dan tiap kali danus tersebut kami mendapatkan keuntungan rata-rata
800-900 ribu , lumayan bukan?. Sehingga selama kami danus 3 kali ini, saldo
kami telah mencapai 2juta lebih. Alhamdulillah…
Jika
memandang keuntungannya, mungkin terasa sangat gampang dan menggiurkan. Tapi,
untuk mendapatkan itu semua tentu dibutuhkan perjuangan. Kami mendatangi rumah
demi rumah (door to door) dengan
mengucapkan kalimat di atas. Respon yang kami dapatkan bermacam-macam, ada yang
langsung membeli, ada pula yang langsung menolak kami mentah-mentah padahal
kami belum mengeluarkan sepatah kalimatpun -sabar…hidup adalah perjuangan-,
bahkan ada pula yang menghina kami, tepatnya aku dan adek kelasku. Sehingga aku
merasa terhina dan sakit hati meskipun orang tersebut membeli brownis kami (ini
akan aku ceritakan nati).
Mendapatkan
berbagai respon ketika danus tersebut, telah memberikan beberapa pelajaran pada
kami. Pertama, mencari uang itu tidak
mudah. Karena itu, kami harus lebih bijak membelanjakan uang. Kedua, menghargai tamu. Kami biasanya
merasa senang jika ada tuan rumah yang kami datangi adalah orang-orang yang
ramah, meskipun mereka tidak membeli brownis kami, dengan senyuman mereka saja
kami sudah merasa sangat senang karena mereka menghargai kami. Ketiga, ketika sukses, harus Dermawan. Sebab
ada hak orang lain dalam harta kita. serta pastinya, dengan danus ini akan
dapat melatih pulic speaking dan kontrol
emosi serta melatih jiwa wirausaha. sebab, ketika menawarkan brownis, kami
harus lihai dalam marketing dan meyakinkan pembeli agar membeli produk kami.
Selin itu kami harus tetap menjaga senyum ramah kami meskipun dalam hati
mungkin sudah bête -haha- agar para pembeli tidak kabur. Hmm,,,jiwa-jiwa
marketing harus ditumbuhkan.
Terlepas
dari semua itu, satu hal yang paling membuatku senang adalah kekompakan
anak-anak GASISMA. Di sini semua panitia ikut membantu kegiatan danus, divisi
danus hanya menjadi PJ(Penanggung Jawab) saja. Aku senang sekali bekerja dengan
mereka. Meskipun mereka mungkin belum memilki banyak pengalaman dalam
organisasi, tapi mereka memiliki keinginan kuat untuk belajar. Serta yang
paling membuatku bangga adalah, mereka sangat bertanggung jawab pada tugas yang
di amanahkan kepada mereka, sehingga kepanitiaan ini berjalan lancar. Setiap
divisi menjalankan tugasnya masing-masing, sehingga hal ini tidak mengahambat
pekerjaan divisi lainnya.
Kami
tidak hanya mengejar kesuksesan acara, tetapi bagi kami ukhuwah atau ikatan
persaudaraan dan kekeluargaan adalah hal yang paling penting yang harus tetap
kami jaga. Oleh karena itu, setiap kami danus, kami selalu mengagendakan untuk
makan bersama. Ini penting, sebab kami tidak mau memeras keringat teman-teman
kami yang telah bekerja keras dalam danus ini tanpa memberikan imbalan bagi
mereka. Prinsip kami adalah para pedanus harus makmur -hahaha-. Semangat
Danus…. (baru kali ini merasakan senangnya danus)
*ketika danus, rasa malu harus dibuang jauh-jauh, tingkatkan PeDe, dan
jangan lupa senyum 5 cm
karena mood sangat memepengaruhi omset. hahaha
BalasHapusbetuulll sekali,,,satu gank jadi ga ada yang beli gara2 mood jelek, aura udah ga enak kali ya hahaha....
BalasHapusinsyaAllah akan aku posting kisah itu wi,,,tunggu ja :D