Menyadari bahwa hidup itu tidak
bisa dilalui seorang diri, maka aku putuskan dalam hidupku ini, aku harus punya
tim. Di tulisan sebelumnya mungkin aku telah menceritakan tentang tim karya
tulisku. Maka beberapa waktu yang lalu aku membentuk tim baru lagi, yakni tim travelling. Sesuai dengan namanya, tim
ini adalah tim yang dikhususon untuk melakukan kegiatan jalan-jalan. Kemana? Kemana
saja, pokoknya dengan tim inilah aku akan jalan-jalan nantinya. Anggota tim ini
tidak banyak, hanya 5 orang –boleh ditambah kalau mau-. Untuk sementara ada
aku, Dita, Ulfi, Utari, dan Arya (those
we are). Untuk selanjutnya mungkin akan segera aku bentuk tim Rumah tangga
#eaaaa.
Beberapa minggu
yang lalu, aku dan teman-teman tim travelling-ku
memutuskan untuk jalan-jalan ke kota kembang, Bandung. Rencana awalnya ingin
jalan-jalan ke kawah putih, gunung tangkuban perahu, dan tempat wisata lainnya
di sana. Eh ia, tak lupa pula kami juga ingin berkeliling di universitas Teknik
yang katanya paling kece disana, yakni Institut Tani Bogor Institut
Teknologi Bandung (ITB).
Perjalanan
menuju Bandung tak tau kenapa penuh dengan cobaan. Bayangkan saja, perjalanan
Bogor-Bandung yang seharusnya ditempuh dalam waktu 3-4 jam saja, kami tempuh
sampai sekitar 7 jam. Biasanya sih ya, aku tertidur sekali saja, ketika bangun
udah sampai di Bandung, tapi kali ini aku tidur, bangun, tidur, dan bangun lagi
tetap aja masih di jalan *lamaaa bangeet. Ini semua karena kami salah naik bus.
Bus yang seharusnya kami tumpangi adalah bus warna biru berlabel MGI, eh malah naik
bus lain (lupa apa labelnya) yang sudah agak penuh, niatnya ingin menghemat
waktu agar tidak terlalu lama nunggu penumpang. Tapi ternyata justru menyiksa
kami. Bayangkan saja, AC busnya mati, sehingga para penumpang marah-marah
karena merasa kekurangan oksigen di dalam bus. Setelah udara agak dingin dan
mendekati Bandung, Hujan pun turun. Para penumpang semakin kesal karena busnya
bocor,,, tepat di dekat tempat dudukku. Okee...sabarrr,,,, aku dan timku
mencoba sabar, berbeda dengan bapak-bapak yang akhirnya bersama 2 anaknya
memilih turun dan naik bus lain. Memang, hidup adalah pilihan.
Kami
baru sampai di terminal Bandung sekitar magrib akhir sudah hampir isya’. Alhasil
sampai disana tidak ada damri. Karena malam itu malam minggu, kami memutuskan
untuk naik taksi karena jika naik angkot maka dapat dibayangkan kemacetannya
akan seperti apa. Alhamdulillah, setelah sekitar 20 menit perjalanan, kami
sampai di tempat tinggal teman kami (baca: kost). Kami bersyukur karena punya
teman-teman yang masih bersedia menampung kami dan menjadi tour guide kami. Mereka tak lain dan tak bukan adalah teman-teman
SMA kami, atau adik kelas kami, atau kakak kelas kami.hehehe. setelah shalat,
kami makan malam bersama di sebuah warung dan di tempat inilah teman kami
menjelaskan tempat-temapat wisata yang akan kami kunjungi esok hari. Dengan sangat
piawai dia menceritakan detail rute yang akan kami tempuh, padahal usut punya
usut teman kami yang satu ini juga belum pernah ke tempat yang akan kami kunjungi
besok -__- weleh...weleh... bagai bergantung di akar rapuh. Tapi, kami yakin,
besok insyaAllah menyenangkan. Amin,,,
Keesokan
harinya adalah tour yang
sesungguhnya, tapi sayangnya aku dan adikku datang paling terlambat, sehingga
mereka semua harus menunggu kami #maaf. Total orang yang ikut dalam perjalanan
kali ini adalah 13 orang. Setelah sarapan di kantin salman ITB, kami naik
angkot menuju tempat wisata pertama, yakni Kawah putih. Sekitar 2-3 jam
perjalanan, kami sampai disana. Untuk mencapai tempat kawah putih sendiri, kami
harus naik kendaraan khusus lagi karena medannya yang lumayan sulit untuk
angkot biasa, nama kendaraannya untang-anting. Selama di untang anting, kami
selalu tertawa karena ada teman kami yang pandai melawak, yakni si Utari. Perjalanan
kali ini menjadi semakin seru saja.
Setelah
sekitar 15 menit, kami sampai di kawasan kawah putih. Subhanallah...tempatnya
keren bangeeet.... seperti kawasan yang ada di film-film (katanya sih tempat
syuting film love love gitu #lupa). Ada danau dengan pasir yang putih
kehijauan. Ranting ranting tanpa daun yang menghitam telihat sempurna berpadu
dengan putihnya pasir yang berair hijau, indaaah bangeet. Oh ia, tempat ini
juga dikelilingi tebing tinggi yang semakin menambah keindahan tempat ini. Ritual
yang pasti kami lakukan adalah foto-foto, setelah puas foto-foto, kami pun
berkeliling. Tapi lama-kelamaan dadaku sesak, napasku tidak enak. Ini pertanda
bahwa aku dan teman-temanku harus segera enyah dan keluar dari tempat ini.
sebab kata petugas, maksimal kami boleh di tempat ini hanya 15 menit saja. Jika
telah terasa napas tidak enak, maka harus cepat keluar. Kamipun berduyun-duyun
keluar dari tempat ini.
Keluar
dari kawasan kawah, kami memutuskan untuk shalat dulu, setelah shalat kamipun
naik untang-anting lagi menuju tempat angkot kami yang tadi. Sesampainya di
bawah, kami sangat lapar, dan mulai mencari makanan. Ada yang membeli bakso,
jagung bakar, strowberry, blackberry (ini buah ya), sampai bandrek. Setelah semua
puas dan semua kenyang..kami melanjutkan perjalanan. Cap cusss...
Tempat
wisata kedua adalah situ patenggang yang tak lain dan tak bukan adalah danau
yang ditengah-tengahnya ada pulau kecil, dimana di pulau kecil itu ada batu
cinta. Katanya sih, kalau menulis namamu dan pasanganmu di batu itu, bakal
jodoh, ah ia? Aku tak percaya, aku hanya bisa menggeleng saja dalam hati,
bagiku orang yang corat-coret di batu itu adalah orang alay -tititk-. Perjalanan
menuju tempat ini benar-benar indah bangeeet... kami melewati hamparan kebun
teh yang sedang hijau. Akhirnya, aku bisa merasakan juga lewat di tempat ini.
padahal biasanya aku hanya bisa melihat hamparan kebun teh ini di tv #hehe. Hati
kecilku dengan jujur berkata Bandung
memang indah. Di situ patenggang ini kami naik perahu bersama-sama,
menyenangkan sekali rasanya karena kami memilih perahu yang didayung, bukan
yang bermesin.
Keadaan semakin
seru sekali ketika melihat teman-teman berteriak jika perahu agak oleng. Sebenarnya
aku juga takut sih, tapi berusaha tetap tegar dan berwibawa di depan
teman-teman #tsaahhh. Ada satu teman yang sangat ketakutan ketika perahu kami
oleng sedikit, dia secara spontan akan membaca shalawat, kalimat tahlil, dan
lain sebagainya jika perahu agak oleng. Orang itu tak lain adalah anggota timku
sendiri #memalukan ya, dia Arya. Tak kusangka, dia yang anak Fakultas kehutanan
yang kami harapkan melindungi kami ternyata takut air -ckckck- katanya sih dia
trauma karena pernah mengalami pengalaman buruk dengan air *kasihan juga sih
sebenarnya.
Keindahan danau ini makin terasa ketika
tiba-tiba suasananya semakin berkabut, bayangkan saja, kabut tiba-tiba
menyelimuti sekeliling kami ketika kami naik perahu, lalu suasana menjadi agak
gelap. Tapi untungnya kami sudah hampir menepi. jadi ketika kami menepi, ada tetesan-tetesan
air yang membasahi kami, seruuu sekali rasanya. Kali ini mestakung bagi kami,
karena setelah kami selesai naik perahu dan menepi kembali, hujanpun turun
dengan derasnya #alhamdulillah...
Hari
sudah mulai beranjak sore setelah kami dari situ patenggang, maka kami putuskan
untuk pulang saja karena takut terlalu malam di jalan. Entah kenapa, liburan kali
ini rasanya menyenangkan sekali, mungkin ini pelampiasan tingkat akhir kali ya,
setelah semua beban rasanya sesak di dalam dada, maka liburan kali inilah
menjadi media penyaluran beban kami. Rasanya bebas sekali meskipun beberapa
hari kemudian kami harus menghadapi ujian tengah semester, ujian skripsi, dan
ujian hidup #fiuhhh....
Keesokan
harinya, yakni hari senin kami harus pulang kembali ke dunia nyata di Bogor. Sebenarnya
masih ingin berlama-lama di Bandung, jalan-jalan dan makan-makan. Tapi teman
kami yang bernama Arya –lo lagi lo lagi- menjadi ketua Qurban di Fakultasnya,
jadi dia harus menjaga kambing-kambing di Fakultasnya yang akan disembelih pada
hari raya idul adha esok lusa (hari selasa). Demi menghargai teman kami yang
satu ini dan demi kekompakan tim, kamipun ikut pulang. Belajar dari pengalaman
sebelumnya, kami akhirnya memilih menunggu bus kedua yang berlabel MGI untuk
pulang ke Bogor. Alhamdulillah busnya dingin berAC dan kami sampai tepat waktu
di Bogor.
Kemanakah kita selanjutnya kawan? Let see... ^.^
0 komentar:
Posting Komentar