Subscribe:

Kamis, 31 Oktober 2013

Ingat Sakit yang Lebih Parah

Sakit tenggorokan, disertai flu dan batuk. Sakit yang paling aku takutkan dan paling tidak aku sukai. Beruntungnya, sakit ini sedang menyerangku dari kemarin. Dengan sebab yang tidak jauh berbeda dari sakit-sakit sebelumnya. Sakit ini disebabkan karena minuman dingin dengan banyak es dan pemanis buatan yang aku minum. Kali ini disebabkan karena es teh, sebelumnya biasanya oleh es kelapa. cuaca Bogor yang sangat terik di siang hari membuatku tak tahan untuk membeli minuman dingin dan lupa akan dampak negatifnya, seperti sekarang ini.
            Sakit sebenarnya menjadi peluruh dosa apabila kita sabar menghadapinya. Tapi, sayangnya aku tidak sabar dengan sakit yang ini. karena ketika bangun tidur, tenggorokan rasanya sakiiit banget. Kalau tidak tidur, kepala pusing dan hidung meler disertai badan yang panas. Tidak bisa mengerjakan tugas, tidak bisa ikut rapat organisasi, dan tidak bisa mengawas ujian. Rasa sakitnya tidak akan terasa hanya saat tidur, tapi ketika bangun tidur tak tahan rasa sakit di tenggorokan. Jika sakit ini telah menyerang, maka aku akan kalap. Meminum banyak obat. Mulai dari larutan penyegar cap ka** ti**, vitamin C, adem sa** dan lainnya. Aku tidak sabarrr ingin cepat sembuh.

            Pada malam harinya, saat aku ingin ke dapur, aku tidak melihat pintu yang sedang terbuka dan alhasil aku menabrak pintu, tepat jidatkulah yang menghantam ujung pintu. Hamtamannya keras dan sempurna, rasanyaaa sakiiit sekaliii. Ingin teriak tapi malu sama teman sekosan. Saking sakitnya jidatku, aku lupa kalau saat itu aku sedang sakit tenggorokan disertai flu dan batuk. Sakit yang sebelumnya terasa tidak berarti. Tinggallah aku yang mengaduh sambil memegangi jidatku. Aduuhh... sakiit bangeeet...
            Setelah kejadian tadi, aku sadar... Allah sedang menegurku. Ya.. Allah menegurku dengan sangat elegan. Kau tau kenapa kawan? Ya,,,karena aku tidak sabar terhadap cobaan ringan yang Allah berikan. Ringan bukan? Allah hanya mencobaku dengan sakit yang mungkin dalam 2-3 hari saja dapat sembuh. Bandingkan jika aku diberi sakit yang lebih parah yang penyembuhannya membutuhkan waktu mingguan, sebulan,  bahkan tahunan?. Wong diberi sakit begitu saja udah ngeluh ngalor ngidul ga jelas -Astaghfirullah-.  Terimakasih ya Allah... terimakasih telah menegurku dengan rasa sakit yang hanya sedikit lebih sakit daripada sakit sebelumnya. Terimakasih ya Allah... teguranmu telah menyadarkanku untuk sabar menghadapi sakit.
            Benar-benar pelajaran yang berharga rasanya, aku sadar bahwa tingkat kesabaranku masih sangat rendah dan perlu aku tingkatkan lagi. Jika merasa sakit, ingat ada yang lebih sakit. Maka kau akan semakin bersyukur karena sakitmu tidak seberapa dibandingkan sakit yang dialami orang di luar sana. Maka mulai sekarang...yuk... lebih bersyukur lagi.


#bahkan benjolan di jidatku masih berbekas sampai saat ini... Alhamdulillah... J

0 komentar:

Posting Komentar