Subscribe:

Selasa, 14 Januari 2014

Lebih Baik tak Melihat Sebab Akan Terus Terbayang

Terkadang, ada beberapa hal yang lebih baik kita hindari karena dengan melihatnya justru akan mengacaukan kinerja pikiran. Meskipun hanya sekali atau sekilas, butuh waktu yang cukup lama untuk menghapuskannya dari memori otak. Untuk hal-hal yang bersifat kurang positif dan memilki karakter seperti ini, aku memilih untuk tidak melihat atau menghindar saja, mencari aman lebih tepatnya. Tak apalah aku dijuluki ‘si penakut’, ‘cupu’ atau panggilan lainnya oleh rekan-rekanku yang menganggap sikapku ini berlebihan. Aku tak peduli, lebih tepatnya aku berusaha tak peduli, sebab jika aku memaksakan maka hal-hal itu akan terus terbanyang dan mengganggu aktivitasku.
            Aku sangat anti menonton film-film sadis seperti pembunuhan, psikopat atau film seram seperti film hantu dan monster-monster yang menakutkan. Bagiku, film-film seperti itu dapat membawa dampak negatif dalam kehidupanku. Aku takut saja, apabila aku menonton film-film sadis yang menceritakan pembunuhan oleh psikopat, aku akan meniru cara-cara yang dilakukan oleh psikopat dalam film tersebut. Bisa saja bukan? Sebab pada dasarnya, manusia merupakan makhluk peniru. Bisa saja aku melakukan hal-hal tak terduga karena terinspirasi dari film yang aku tonton. Aku tidak ingin menjadi peniru hal-hal yang dilakukan psikopat dalam film tersebut. Berlebihan? Mungkin ia, rekan-rekanku sering berseloroh bahwa aku berlebihan. Tapi aku tetap saja tak mau terpengaruh, bagiku lebih baik mencegah daripada kadung terjadi -haha-.
           Ketika aku kecil, aku sering sekali nonton film sadis. Tapi, semakin beranjak dewasa, tak tau kenapa aku semakin takut saja. alasan-alasan di atas pun semakin memperkuat niatku untuk tak menonton film jenis sadis. Dan aku akui, waktu untuk melakukan pemulihan terhadap pikiranku setelah nonton film sadis tak cukup satu atau dua hari, tapi mingguan -ckckck-.
Berbeda dengan film sadis dan seram, aku gemar sekali nonton film atau drama korea (korsel). Ceritanya memang kebanyakan tentang cinta, tapi pengemasan prosesnya unik. Ada konflik, menguras perasaan, dan ada bumbu-bumbu komedi juga sehingga penonton menjadi tak mudah bosan selama menonton. Tapi, biasanya dalam drama atau movie korea pasti ada adegan kissing, kayaknya adegan ini adalah adegan yang kudu dan harus ada serta tak boleh ketinggalan agar semakin membuat penonton terpukau. Sayangnya, aku tak suka adegan yang satu ini. entah kenapa, aku tak rela saja mataku melihat adegan seperti itu. disadari atau tidak, melihat adegan kissing di film atau drama dapat membawa dampak negatif. Strategi yang aku lakukan jika ada adegan itu adalah dengan menutup layar laptop dan menunggu sampai selesai atau jika sedang nonton di bioskop adalah dengan menutup mata, sebab tak mungkin kan menutup layar bioskop -haha-
            Kenapa aku memilih menutup layar atau menutup mata? Karena aku takut, aku takut dengan melihat adegan itu, aku menjadi terbayang-bayang dan mengganggu aktivitasku. Padahal sebenarnya, menurutku tanpa adanya adegan tersebut pun, esensi film atau drama tetap tak berkurang kok. Aku turut kasihan saja pada para pemeran dalam film atau drama tersebut. Bagaimana perasaan pasangan aslinya jika melihat hal tersebut ya? Sedih, marah, atau biasa saja? tak tau lah. Tapi aku yakin, pasti ada rasa tak rela dalam hati melihat pasangan mereka dengan orang lain -haha-.
            Karena aku takut, aku menghindar. Karena aku takut, aku mencari aman. Karena aku takut, aku memilih tak melihatnya saja. sebab jika aku melihat, maka aku akan memikirkan. jika aku melihat, aku akan terbayang. Jika aku melihat, aktivitasku akan terganggu dan butuh waktu yang cukup lama untuk mengembalikan pikiranku seperti sedia kala. Jadi, lebih baik menghindar atau tak melihat agar tak takut dan tak memerlukan waktu pemulihan pikiran yang cukup lama.

0 komentar:

Posting Komentar