Siang itu
saat aku sedang asik nonton tv di ruang tamu, tiba-tiba hpku berbunyi, ada nomor
asing terpampang di layanya. Karena takut itu adalah telpon darurat, maka
segera ku angkat. Ada suara laki-laki (seorang Bapak) disana. Agak terputus-putus
suaranya karena sinyal di kosanku lumayan jelek. Kurang lebih seperti inilah
percakapan kami.
“Apa benar ini dengan Pradila Maulia?” tanya
orang tersebut mengeja namaku
Aku langsung
berkata dalam hati bahwa tidak mungkin orang tersebut mengenalku, sebab orang
yang mengenalku biasanya memanggilku “Dila”.
“ya benar pak, ini dengan siapa?” tanyaku
penasaran
“ini mbak, saya dari Ind***t, mau nganterin paket hadiah, tapi saya ga bisa
nemuin alamat mbak, saya sekarang di deket Apotik” bapak tersebut
menjelaskan
Otakku langsung berpikir, hadiah apa ya? Lalu aku mencoba
mengingat-ingat, apakah aku pernah ikut kuis atau sejenisnya. Dan...ahaaa....
ya benar, kemaren aku ikut kuis dan mendapatkan hadiah boneka Line yang akan
dikirim ke alamat masing-masing pemenang katanya. Sudah agak lama aku menunggu
paket hadiah ini, saking lamanya menunggu, aku sudah tidak terlalu berharap. Eh...
tak disangka, ternyata hadiahnya datang juga -alhamdulillah-. Lalu bergegaslah
aku langsung keluar dari kosan dan mengahmpiri bapak tersebut yang menunggu di
dekat apotik.
Ketika aku menemukan bapak tersebut, senang sekali rasanya melihat
boneka Line berukuran besar yang beliau bawa. Aku segera memanggil bapak
tersebut dan menghampirinya.
“bapak tadi yang nelpon saya?” aku
memastikan apakah benar bapak ini atau tidak
“kamu Pradila Maulia?” si bapak balik
bertanya
“ia pak, bener... saya Pradila Maulia”
Akhirnya kami pun terlibat dalam
percakapan hangat di pinggir jalan siang itu. Si Bapak selalu meminta maaf
karena beliau merasa tidak sopan mengantarkan paket bukan di depan rumah, malah
di pinggir jalan. Aku sendiri merasa tak masalah karena menurutku bapak
tersebut sudah berusaha, namun karena tetap tidak menemukan alamatku, jadi
beliau memintaku untuk bertemu di pinggir jalan ini, lagipula aku hanya butuh
jalan sedikit saja. Ada satu hal yang membuatku sangat kagum pada bapak ini,
beliau sebagai seorang pengantar paket sangat amanah dalam menjalankan tugas,
bagaimana tidak, beliau sempat berkata kepadaku “ini kan amanah ya mbak, jadi saya harus menyampaikan. Amanah tetap amanah.
Makanya saya usahakan untuk segera mengantar paket ini ke mbak”
Mendengar bapak tersebut berkata
seperti itu, Deg... hatiku berdegup
heran dan kagum. Aku kagum karena beliau mampu menjaga dan menjalankan amanah
dengan baik. Padahal, sebenarnya paket yang akan beliau antarkan kepadaku
hanyalah 2 boneka Line punyaku dan adikku, hanya boneka. Mungkin bagi orang
lain boneka bukanlah barang yang mendesak untuk segera diantarkan, apalagi
hanya boneka hadiah. Tapi bagi si Bapak tidak seperti itu, beliau rela
jauh-jauh menempuh perjalanan dari Jakarta ke Bogor dengan motor untuk
mengantarkan boneka itu. mungkin bagi beliau, meskipun kecil, amanah tetap
amanah yang tetap wajib untuk disampaikan dan ditunaikan.
Dari bapak tersebut, aku mendapatkan
pelajaran bahwa bagaimanapun, amanah tetap amanah. Sampaikan amanah kepada yang
berhak, karena jika melalaikan amanah, maka kita telah melakukan perbuatan dosa
karena merugikan orang lain. Seandainya para pemimipin seperti bapak itu...
pemimpin apapun, mulai dari tingkat kecil sampai dalam lingkup besar. Seandainya
para pemimpin dapat menjaga dan menunaikan amanahnya dengan baik, maka tidak
akan ada pihak-pihak yang merasa dirugikan hak-haknya. Setiap jabatan adalah
amanah... di dalam setiap amanah selalu ada hak orang lain. Artinya jika amanah
tidak ditunaikan sengan baik, maka hak orang lain yang tak tersampaikan.
Seandainya setiap dari kita yang diberi amanah dapat seperti bapak
tersebut... maka tidak akan ada orang lain yang mungkin merasa dirugikan, sakit
hati, kecewa, atau bahkan benci terhadap kita
karena hak-hak mereka yang tidak dapat kita berikan akibat amanah yang
terlalaikan. Tak peduli berupa hal kecil, sederhana atau tak berharga, amanah
tetap wajib disampaikan, Karena amanah tetap amanah...
Subhanallah!
BalasHapusMaksud judul di atas saya tidak mengerti?
BalasHapusMaksudnya itu meskipun sebuah amanah "dianggap" kecil, tapi "amanah kecil" itu tetaplah sebuah AMANAH yang pastinya mempunyai sebuah tanggung jawab yang besar.. :D
Hapusterimakasih yusuf,,,
BalasHapusbuat tatanng, maksud dari judul tersebut kurang lebih sudah dijelaskan oleh yusuf... :)