Target,
setiap orang memilki target yang berbeda-beda dalam hidupnya. Target inilah
yang terkadang menjadi motivasi tersendiri yang membuat seseorang bersemangat
dalam melakukan suatu pekerjaan menuju target yang diharapkan. Target jangka
panjang dapat diartikan sebagai cita-cita, target jangka panjang ini terkadang
berubah- ubah sesuai jamannya. Jika ada target jangka panjang, maka pasti ada
target jangka pendek. Aku tak tau, sebenarnya indikator panjang dan pendek di
sini berdasarkan berapa lama, 5 tahun, 10 tahun atau bahkan lebih?.
Berbicara tentang target memang
tidak ada bosannya. Saat ini, aku tidak ingin membahas tentang target jangka
panjang yang katanya masih jauh dan lama (katanya). Aku hanya ingin mengingat
kembali tentang target dalam kegiatanku selama ini. Sebagai seorang mahasiswa, ada
satu kegiatan yang rutin aku lakukan, yakni Belajar. Belajar memang aku lakukan
setiap hari, tetapi frekuensinya akan semakin sering ketika ujian akan
berlangsung. Ada satu hal unik yang berbeda di departemenku dengan departemen
lain. Setelah ujian berlangsung, biasanya satu atau dua minggu kemudian,
nilai-nilai hasil ujian akan dipampang di mading masing-masing departemen. Tapi,
hal tersebut tidak terjadi di departemenku, jangan berharap nilai akan
dipampang di mading kecuali nilai-nilai yang bersifat interdept (interdepartemen)
karena biasanya pihak departemen akan langsung mengeluarkan huruf mutu di krs
setelah ujian akhir.
Sebenarnya aku tidak suka dengan
sistem seperti ini. Merasa tidak adil saja. Karena menurutku, nilai merupakan
hak kami. Kami sebagai mahasiswa memilki hak untuk mengetahui berapa nilai ujian
kami agar untuk ujian selanjutnya kami memilki target supaya nilai kami menjadi
lebih baik lagi. Selain itu, lagsung mengeluarkan huruf mutu di krs setelah
ujian akhir juga kurang adil karena kami akan mengalami kesulitan ketika ingin complain apabila nilai yang terpampang
tidak sesuai ekspektasi. Awalnya aku sempat ingin protes kepada pihak
departemen, tapi saat aku akan masuk ke sekret departemen, ada seorang kakak
kelas yang mengingatkanku bahwa sistem ini memang sudah dari dulu, jadi percuma
saja meminta nilai dipampang, tetap tidak akan bisa.
Awalnya sangat kecewa, tapi aku
mulai terbiasa dengan sistem seperti ini. setelah ujian tidak perlu memikirkan
nilai, tinggal tunggu saja huruf mutu di krs maka huruf mutu itulah merupakan
representasi dari hasil belajarku selama ini. aku hanya bisa diam saja ketika
teman-temanku dari departemen lain heboh berdiskusi hasil nilai atau berkerumun
di depan mading departemen mereka melihat nilai-nilai. Hingga suatu ketika, ada
pesan singkat dari seorang sahabat yang mengatakan bahwa salah satu nilai dari
mata kuliah kami dipampang di mading departemen, ia juga memberi tahu berapa
nilaiku. Ketika membaca pesan singkat tersebut, aku justru merasa janggal. Tumben
nilai dipampang? Sebenarnya aku sudah tidak berharap sama sekali nilai-nilai
mata kuliahku dipampang. Tapi kali ini benar-benar dipampang. Bagaimana perasaanku?
Jujur, setelah melihat nilai
tersebut dipampang, perasaanku biasa saja. tidak ada yang istimewa. Nilaiku sangat
sesuai dengan ekspektasi, lalu?... sekarang aku baru sadar hikmah dibalik
peraturan departemenku. Sejak aku mengetahui bahwa departemen langsung
mengeluarka huruf mutu di akhir, target belajarku berubah. Aku belajar bukan
hanya untuk nilai, sebab nilai tetap tidak akan aku ketahui, target belajarku
berubah menjadi untuk paham dan mengerti. Sejak peraturan itu berlaku di
departemenku, aku hanya tau bahwa tugasku adalah belajar dan memahami mata
kuliah, sebab jika aku paham dan mengerti maka nilai pasti secara otomatis akan
baik. Jika paham dan mengerti maka ilmu dari mata kuliah yang aku pelajari akan
dapat aku aplikasikan dengan baik dan akan bertahan lama dalam memoriku. Berbeda
dengan target belajar untuk nilai, setelah nilai keluar maka target tercapai
dan ilmu pun akan terlupakan. Tenyata di situlah peraturan departemenku yang
baru aku aku sadari ketika di tingkat akhir ini.
Target memang menjadi pemicu
semangat, tapi jangan lupa yang terpenting adalah target yang disusun haruslah
target yang baik. Jika target baik maka teruskanlah, tapi jika disadari bahwa
target kurang baik, maka perbaikilah. Selain
memperbaiki target, memperpendek target juga sangat penting. Sebab terkadang
kita tertipu oleh kata target jangka panjang, sehingga karena kata panjang
inilah kita selalu mengira bahwa target itu masih jauh dan masih lama. Padahal,
ketika membiarkan waktu berlalu, tak terasa sudah amat sangat dekat bukan?.
0 komentar:
Posting Komentar